Lucu, tapi Syarat Hikmah (bag. 1) 0

gilang samudra el-Muhith | 18.36 |


"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Mahasuci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka." (QS. Ali 'Imran, 3: 190-191)
-----------
Ini mengenai 'persahabatan' kelinci dan kucing.
Keponakan saya dulu memiliki hewan piaraan sepasang kelinci. Kelinci itu setiap pagi sampai petang selalu dilepas di halaman rumah yang lumayan ditumbuhi rumput kecil. Dan entah datang dari mana seekor kucing setiap pagi selalu datang kedepan rumah nampaknya ingin bergabung dengan kelinci tersebut, alasannya karena kucing tersebut selalu mengikuti kemana pun kelinci itu pergi dan sudah lama memperhatikan tingkah laku kelinci tersebut.

Satu peristiwa yang membuat saya terheran-heran adalah saat setiap kali kelinci memakan rumput saat itu juga kucing mencoba menirukan apa yang dilakukan kelinci , yaitu memakan rumput tersebut. Karena bukan fitrahnya kucing makan rumput maka setiap kali ia terbersin-bersin saat rumput ada dimulutnya.
Lucu memang...mana ada kucing makan rumput!.
Apa zaman telah berubah? tidak, sama sekali tidak ada kaitannya.!
pasti ada sesuatu yang salah disana.
Bahkan kakak saya tersenyum-senyum melihat kejadian ini. "Kucing yang kehilangan jati diri!". Perbincangan kala itu.
-----
1. Jati Diri
darimana? hendak kemana?
'identitas diri' akan berpengaruh pada sikap kita menghadapi cobaan, memaknai kejadian, menyikapi pengaruh yang hadir dari luar, bahkan mengenali siapa diri.

Jika dua pertanyaan itu kita coba jawab, pertanyaan awal nampaknya lebih mudah, secara ilmu pun telah terjelaskan. Namun bagaimana dengan yang kedua?. Hendak kemana?.
Kesia-siaan hidup akan hadir saat pertanyaan kedua ini tak terjawabkan. Namun saat kita memahami dan mengatahui hendak kemana? maka akan terjawab pula pertanyaan yang tersirat didalamnya "Apa tujuan kita hadir kedunia ini?.
Bagi seorang Muslim, Hendak kemana = meraih rahmat Allah SWT, masuk Surga. maka,
tujuan hadir kedunia = ibadah, memaknai hidup secara Rabbani sehingga turunnya Rahmat Allah, pada akhirnya surga terbuka untuk kita.
Keberartian hidup, kejelasan tujuan hadir saat titik akhir kita telah ditentukan.

Jati diri berkaitan erat dengan makna hidup (The Meaning of life).

Kisah para pemerhati diri, terdepan dan sigap
1. Terdepan dan sigapnya al-Barro' bin Malik
...Khalid mengumandangkan takbir “Allahu Akbar”, maka majulah seluruh barisan yang bersatu-padu menuju sasarannya, dan maju pula Barro’ bin Malik..
Ia terus mengejar anak buah dan pengikut si pembohong Musailamah, hingga mereka berjatuhan laksana daun kering di musim,rontok…. Tentara Musailamah bukanlah tentara yang lemah dan sedikit jumlahnya… bahkan ia adalah tentara murtad yang paling berbahaya….
Mereka menjawab serangan Kaum Muslimin dengan perlawanan yang mencapai puncak kekerasannya sehingga hampir-hampir mereka mengambil alih kendali pertempuran dan merubah perlawanan mereka menjadi serangan balasan ….Waktu itulah kegelisahan terssa merembes ke dalam barisan Kaum Muslimin. Melihat situasi ini, para komandan dan pimpinan pasukan sambil terus bertempur berdiri di atas pelana, berseru dengan kalimat-kalimat yang membangkitkan semangat dan meneguhkan hati.
Barra’ bin Malik mempunyai suara indah dan keras…. Ia dipanggil oleh panglima Khalid, dimintanya untuk buka suara…….Maka Barra pun menyerukan kata-kata yang penuh gemblengan semangat dan kepahlawanan, beralasan dan kuat….Wahai penduduk Madinah … ! Tak ada Madinah bagi kalian sekarang. Yang ada hanya Allah dan surga… !”
Ucapan itu menunjukkan jiwa pembicaranya, dan menjelaskan watak akhlaqnya. Benarlah … yang tinggal hanyalah Allah dan surga! Karena di dalam suasana dan tempat seperti ini, tidaklah wajar ada fikiran-fikiran kepada yang lain walau kota Madinah, ibu kota Negara Islam, tempat rumah tangga, isteri dan anak-anak mereka! Sekarang tidak patut mereka berfikir ke sana! Sebab bila mereka sampai dikalahkan, maka tak ada artinya kota Madinah lagi… !

Darimanakah muncul jati diri kita?
Ustadz Muhammad Badi’, Mursyid 'Am Ikhwanul Muslimin menjelaskan :
Allah telah memberikan ikatan berupa pengaruh dalam melakukan perbaikan dan perubahan terhadap potensi diri, Allah SWT berfirman:
“Wahai Yahya, ambillah buku ini dengan penuh kekuatan” (Maryam: 12),
Kekuatan dalam mengeksplorasi energi diri, kekuatan dalam menghadapi kesulitan, kekuatan dalam meningkatkan jati diri dengan nilai-nilai Islam, kekuatan terhadap kepercayaan diri dan cita-cita, meskipun kendala dan cobaan senantiasa menghadang, karena tidak semua penderitaan dapat melemahkan kehendak dan meluruskannya namun terdapat didalamnya kemenangan!.
-bersambung-
/el-muhith/

0 Responses So Far:

 
gilang samudra Copyright © 2010 Prozine Theme is Designed by Lasantha Home | RSS Feed | Comment RSS