Ketika Sains Menunjukkan Kebenaran Ayat Al-Qur’an 0

gilang samudra el-Muhith | 08.06 |


Buletin Labbaik - Seorang guru besar / ahli bedah kenamaan Perancis, Prof. Dr. Murice Bucailie masuk Islam secara diam-diam. Sebelumnya, ia membaca Al Qur’an, bahwa Fir’aun itu mati karena tenggelam di laut (dengan shock yang berat) dan jasadnya oleh Aloh SWT diselamatkan “maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami.” (QS. Yunus : 92). Dicarinya mumi Fir’aun itu, dan setelah ketemu dilakukan bedah mayat. Hasilnya membuat ia terheran-heran, karena sel-sel syaraf Fir’aun menunjukkan bahwa kematiannya benar-benar akibat tenggelam di laut dengan shock yang hebat. Menemukan bukti ini, ia yakin kalau Al Qur’an itu wahyu Alloh SWT. Prof. Dr. Murice Bucailie mengatakan bahwa semua ayat-ayat Al Qur’an masuk akal dan mendorong sains untuk maju. Ia pun lantas masuk Islam.
Lain lagi halnya yang dialami oleh Jacques Yves Costeau. Ia adalah seorang ahli kelautan (oceanograf) dan ahli selam terkemuka dari Perancis. Mr. Costeau sepanjang hidupnya menyelam ke berbagai dasar samudra seantero dunia dan membuat film dokumenter tentang keindahan alam bawah laut untuk ditonton jutaan pemirsa di seluruh dunia melalui acara “Discovery”. Pada suatu hari ketika sedang melakukan eksplorasi di bawah laut, ia menemukan fenomena yang sangat ganjil, yaitu adanya air tawar di tengah lautan yang tidak bercampur dengan air laut seolah-olah ada dinding atau membran yang membatasi keduanya. Apa yang disaksikannya ini benar-benar kejutan besar dalam kariernya yang panjang di kelautan. Bagaimana mungkin hal ini dapat terjadi? Pertanyaan ini menghantui hidupnya, sampai akhirnya ia bertemu dengan seorang profesor yang kebetulan muslim. Profesor yang muslim ini menyampaikan padanya bahwa fenomena ganjil tersebut sebenarnya sudah diinformasikan oleh Al-Qur’an empat belas abad yang lalu, yaitu pada surat Al Furqon ayat 53 : “Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan): yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit, dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalanginya” serta pada surat Ar Rahman ayat 19-20. Mendengar hal ini Mr. Casteau terkejut, bagaimana mungkin Muhammad SAW yang hidup di abad ketujuh, yaitu di suatu zaman di mana pasti belum ada peralatan selam yang canggih untuk mencapai lokasi yang jauh di kedalaman samudra mengetahui akan hal ini. Ia pun akhirnya berkesimpulan bahwa Al Qur’an mustahil buatan Muhammad SAW, pastilah Al Qur’an itu buatan Tuhan yang menciptakan langit dan bumi ini. Dan ia pun memutuskan untuk menjadi seorang muslim.

Ir. RHA, Syahirul Alim, Msc dalam bukunya “Menuju Persaksian” menjelaskan tentang beberapa penemuan ilmu pengetahuan yang menakjubkan yang sebenarnya telah disiratkan dalam Al Qur’an, yaitu antara lain:
Dalam kehidupan sehari-hari, kita mengenal adanya pasangan-pasangan. Jantan dan betina, siang dan malam, dan lain-lain. Pasangan-pasangan seperti itu bersifat saling melengkapi dan mengakibatkan timbulnya keharmonisan dalam alam ini. Menurut teori fisika atom atau fisika inti, telah diketemukan pasangan-pasangan yang sangat menggemparkan para ahli seperti elektron dan proton, proton dan anti proton, neutron dan anti neutron dan lainnya. Kesemuanya itu menguatkan (membenarkan) apa yang difirmankan dalam Al Qur’an : “Maha Suci Tuhan yang telah menjadikan semua pasangan-pasangan dari yang ditumbuhkan bumi, dan ada dari diri mereka sendiri serta dari hal-hal yang tidak mereka ketahui” (QS. Yaasin : 36). Lebih tegas lagi Alloh SWT berfirman : “Dan dari segala sesuatu Kami jadikan berpasang-pasangan, mudah-mudahan kamu ingat”. (QS. Adz Dzaariyaat: 49).

Masih banyak lagi hasil ilmu pengetahuan masa kini yang selaras dengan Al Qur’an. Kalau banyak ilmuan asing yang mendapat hidayah karena keyakinan kepada kebenaran Al Qur’an mengapa kita yang memang sudah muslim sering meragukan atau tidak kita jadikan pedoman hidup. “Kitab (Al Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertakwa” (QS. Al Baqarah: 2), “…Al Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)..(QS. Al Baqarah : 185).

0 Responses So Far:

 
gilang samudra Copyright © 2010 Prozine Theme is Designed by Lasantha Home | RSS Feed | Comment RSS