Pagi bertasbih 0

gilang samudra el-Muhith | 06.44 |


Ada berjuta rahasia yang tidak kita ketahui,
berjuta misteri yang tidak kita fahami,
tapi satu yang kita yakini,
bahwa atas kehendak Allah Yang Maha Mulia,
semua peristiwa itu terjadi,
Keterbatasan manusia menjangkau itu,
adalah bukti insan idhofy,
hanya bertasbih, memuji kekuasaan-Nya,
kita memahami bahwa Allah lah pemilik kekuasaan itu
Dia-lah Al-Malik,
Kita mengakui bahwa Allah lah Yang Maha Berkehendak,
Dia-lah Al-Qodir,
Subhaanalloh walhamdulillah wa laa ilaaha illalloh wallohu Akbar!.

Pagi itu disebuah warung dekat rumah, warung yang bersebelahan dengan masjid. Cahaya matahari menyebar ke setiap penjuru ruang kehidupan, menghangatkan. Lazimnya tempat perdagangan transaksi jual beli pun dimulai, saya memesan setengah kilogram telur, dua kecap, dan 500 rupiah untuk muncang (kemiri,b.Indo) hemm, sudah ketebak masak apa?. :) ya itu adalah pesanan ibu tuk menu masak pagi yang cerah itu.

Dalam suasana transaksi, terdengar seseorang memanggil saya dari arah pinggir yang ternyata adalah tetangga di kampung saya. Ia bertujuan untuk berbelanja juga di warung tersebut. "Kang kaleresan tepang, tadi wengi aya sms di banten", ia memulai pembicaraan "panginten lepat kirim" lanjutnya. "oh, banten?" saya mencoba tenang walau memang kaget atas kabar dari tetangga saya itu.

Banten. Banyak kisah kepahlawan disana, banyak cerita yang indah merangkai kepribadian seseorang, episode kisah yang dulu semasa kecil sering tedengar tergambar dalam memori-memori pikiran dengan sajian yang mengagumkan, menarik, inspiratif, kisah-kisah itu setiap malam jadi kesukaan kami bersaudara semasa kecil, antusias, kadang berebut pahlawan kisah itu, kegembiraan bersama keluarga. Ah, sungguh indah kala itu.

Banten adalah daerah kelahiran almarhum bapak saya. Ia adalah sosok kakak yang disayangi adik-adiknya disana, sosok anak yang sangat berbakti pada orang tuanya. Ia juga figur dan teladan bagi anak-anaknya disini. Tidak berlebihan jika saya ditanya siapa sosok yang berpengaruh dalam hidup? saya dengan yakin menjawah : "Ayah saya!".

Segala puji bagi-Mu ya Rabb,
hamba dibesarkan dalam keluarga yang penuh keteladanan,
Keluarga yang mengenalkan Engkau sejak kami masih kecil,
Keluarga yang mengajarkan kami bagaimana bumi yang dipijak ini sebagai tempat beramal,
Bagaimana mencintai ilmu dan akhlaq untuk kebaikan diri, keluarga dan masyarakat,
Bagaimana berbagi dalam keterbatasan.
Maha Suci Engkau ya Rabb, atas segala nikmat ini.
Allhummagfirlii wa li waalidayya warhamhumaa kamaa robbayaani shigooro.
---
Tetangga saya pun menceritakan awal mulanya.
"Engke atuh, insyaAllah abi ka bumi, sms na masih aya dina hp". tetangga saya mengakhiri perbincangan. "oh, muhun mangga, punten atuh ngarepotkeun.". balas saya.

Ada satu hal yang saya sembunyikan saat itu dalam hati, disembunyikan karena hati ini masih bergelora takjub akan cara Allah menyayangi setiap hamba-hambanya. untaian peristiwa yang menunjukan bahwa Allah Maha Berkehendak menyatukan kami. kekaguman, kemahasucian Allah menakdirkan segalanya begitu indah.

Ya, kejadian ini sebenarnya tidak ada dalam rencana kami. sms keluarga d banten pun tidak memiliki nomer tetangga saya, apa lagi tetangga saya mengetahui nomer disana, yang sudah beberapa tahun belum berkunjung lagi ke bandung, bankan saat sms itu masuk satu sama lain saling bingung. Begitu pula saya dan keluarga sudah lama kehilangan nomer kontak karena handphone yang menyimpan nomer2 disana hilang.

Begitu dahsyatnya cara Allah menakdirkan sesuatu, Allah menyampaikan kiriman sms itu ketetangga saya yang lumayan sedikit jauh, tapi satu daerah, bagaimana jika sms itu terkirim ke daerah lain, pulau lain. Pada akhirnya kontak dengan keluarga disana menambah indahnya hari-hari. Rencana mengunjungi keluarga bapak pun insyaAllah direncanakan libur idul adha pengganti mengurungkan niat rencana idul fitri 1431 H.

selesai membeli pesanan ibu di tengah perjalanan menuju rumah kekaguman akan cara Allah mencintai semua hambanya mengiringi perjalanan pulang.

Maha Sucu Engkau ya Rabb,
Subhanalloh,
walhamdulillah,
walaailaaha illallohu,
wallohu akbar.

---
/el-muhith/

0 Responses So Far:

 
gilang samudra Copyright © 2010 Prozine Theme is Designed by Lasantha Home | RSS Feed | Comment RSS